Subsidi Manalagi Yang Kita Dustakan?

Banyak orang yang tidak sadar ternyata sudah menikmati Subsidi dari pemerintah. Tapi masih menggerutu tidak pernah dapat bantuan pemerintah. 
Dan itu banyak, tidak usah disebutkan karena terlalu banyak. Ini berkaitan dengan mental soalnya. Mental iri dari masyarakat jika tetangga mendapat bantuan. 
Sadarkah kita, bahwa elpiji tiga kilogram itu juga ada subsidi. 
Pertalite pun juga demikian masih ada subsidi. Bahkan pertamax yang sudah naik itu, juga masih bersubsidi.
Jadi begini, misalnya anda punya usaha produksi sekaligus berjualan pentol. Memasak memakai elpiji melon, berarti usaha anda sudah disubsidi pemerintah. Kemudian anda menjajakannya dengan naik motor isinya pertalite sehingga jangkauan anda bisa satu kecamatan, itu disubsidi lagi. Sudah full subsidi kan? Masih mau teriak gak pernah dibantu pemerintah?
Bandingkan dengan Pak Sadikin ini, yang berjualan nanas dengan bersepeda. Nanasnya pun bukan karena kulakan tapi hasil "nyasak". Kemudian membawa kepasar dengan tenaga dirinya sendiri tanpa BBM. Wajar jika Pak Sadikin ini dapat bantuan dari Pemerintah BPNT, PKH, KIS ya jangan di iri dong.
Inilah satu contoh kasus yang sering terjadi tapi kita tidak menyadarinya. Kita hanya bisa koar-koar di medsos, mengadu kesana-kemari kalau tidak pernah dapat bantuan dari pemerintah.
Yang seperti itu banyak, dan rata-rata diusia produktif. Hanya bisa mengeluh.
Kalau saya, ya harus diakui memang saya masih disubsidi tapi saya tidak teriak-teriak. Subsidi saya tidak saya pakai untuk komersial.
Contoh orang yang hidupnya tidak disubsidi itu, kalau beli BBM di SPBU Shell, Elpijinya yang 12 kg, Listriknya minimal 2200 kv.
Saya memang belum sekuat itu tapi paling tidak saya berusaha meringankan beban pemerintah.
Sudah mri kita syukuri tidak usah rebutan bantuan pemerintah, kalaupun bantuan masih salah sasaran percayalah saat ini masih proses perbaikan, paling tidak 2 s.d. 3 tahun data penerima bantuan baru tepat sasaran. Semoga bisa lebih cepat.
Kita terlalu sibuk gontok-gontokan -atau sebaliknya- masalah bantuan sampai lupa kalau Malaysia sudah mendaftarkan Reog Ponorogo ke Unesco. 
Kita sampai lupa ada wacana inkontusional presiden 3 periode dan penundaan pemilu yang sudah ditetapkan tanggalnya itu. Yang kemarin didemo oleh BEM SI. Kali ini saya setuju. 
Reformasi ada karena peristiwa inskontitusional sekarang kok mau diulangi lagi. YO RA MASOOK..



Komentar

Postingan Populer