Moratorium Gowes (Selama Puasa)
Telah datang bulan puasa
Petanda Raja telah tiba
Tahan sejenak makanan-makanan itu
Sebab makanan-makanan jiwa telah tiba
Hantarkan jiwa pada keyakinan
Tahan sejenak tabiat materi
Hati tersesat telah patah
Petanda laskar iman telah tiba”
(Rumi)
Bila biasanya sabtu pagi saya bersepeda bersama GKC Jombang. Selama puasa ini harus libur, tidak juga diganti sore atau malam hari. Maklumlah saya ini lemah iman. Tidak kuat jika harus menahan haus setelah gowes.
Rute gowes kami yang dulu jauh-jauh, sekarang hanya dekat saja. Sesekali lewat jalur yang sangat ekstrem.
Gowes kami secara kuantitas memang menurun tapi secara kualitas sudah masuk ke tingkat selanjutnya. he he he
Jika dulu bagi kami gowes adalah tentang jarak, sekarang gowes bagi kami bagaimana bisa ngopi dan ngobrol di warung kopi tujuan sambil rasan-rasan meluapkan isi hati.
Selain ngopi dan rasan-rasan tujuan gowes sekarang mengunjungi situs-situs dan berbagai makam "keramat" serta tempat bersejarah lainnya, yang terjangkau dengan sepeda tentunya -lain waktu akan saya ceritakan tersendiri tentang ini-.
Lebih filosofis memang gowes kami sekarang.
Inilah alasan kenapa kami harus moratorium gowes selama ramadhan. Karena ngopi dan rasan-rasan tidak boleh dilakukan selama puasa. ha ha ha
Jadi libur gowes itu juga implementasi dari puisi Rumi diatas. Penuh nafsu, makan, haus, ngopi, merokok dan rasan-rasan makanya kita stop dulu. Agar ibadah lebih bermakna.
Sebagai pengganti gowes kami bersih-bersih rumah masing-masing. Dengan bersih-bersih rumah rasanya kalori yang hilang sama dengan gowes. Juga biar bisa merasakan hari sabtu pagi dirumah.
Biasanya nanti ada momen sendiri gowes sore lanjut buka puasa sebagai pengobat rasa kangen gowes dan kumpul-kumpulnya.
Sekaligus juga sebagai ajang pemanasan rantai sepeda yang sudah lama tidak dipakai. Karena biasanya rantai sepeda akan mengering, bannya juga kempis jika lebih dari dua minggu sepeda tidak dipakai sama sekali.
Tidak ada salahnya berhenti sejenak, jeda agar kita tidak terlalu larut dalam duniawi.
Komentar
Posting Komentar