BAKSOS SEBENARNYA BAKSOS

AWAL MULA PERJALANAN BAKSOS ABP BERBAGI KEBAHAGIAAN

Saya ceritakan dulu tentang ABP. Ramadhan 2018 adalah awal permulaan tonggak berdirinya organisasi/paguyuban -kami tidak tahu bentuk pasnya- sosial ini. Pertama kali dirancang hanya dibentuk saat baksos tersebut saja. Akan tetapi setelah acara baksos pada tahun itu sukses, semua menghendaki agar pengumpulan sumbangan bagi donatur, tetap dilaksanakan walaupun diluar ramadhan. Sasarannya orang yang membutuhkan, kebanyakan ABP memberikan kursi roda, kasur, stroller, sembako,pernah juga memberikan ayam petelor dan juga bantuan untuk bencana alam. Lebih lengkap silakan kunjungi ig: @abp_berbagikebahagiaan.
Sedangkan baksos ramadhan dilaksanakan setiap tahunnya dengan sasaran komunitas(dusun/ panti asuhan terpencil). Sejak pertama kali: Tahun 2018 di Dusun Tambak Desa Klitih; Tahun 2019 di Desa Cepit Desa Klitih, Tahun 2020 baksos menyasar pedagang kecil/pekerja informal di perkotaan Jombang; Tahun 2021 di Pondok Pesantren Himmatun Ayat Galengdowo, dan Tahun 2022 di Dusun Banyuasin Kromong. Tahun ini sekaligus sebagai pendadaran/pembaitan/pelantikan para ABP_ers Muda yang baru saja bergabung di pengurusan ABP.

ABP BERBAGI KEBAHAGIAAN DI DUSUN BANYUASIN
220422 sebuah tanggal yang genap jika dijumlahkan, yang bertepatan dengan 20 Ramadhan. Tidak akan pernah menyangka jika pada hari tersebut akan menjadi sebuah cerita manis bagi para peserta baksos ABP berbagi kebahagiaan di Dusun Banyuasin Desa Kromong Kecamatan Ngusikan.

Sedari pagi cuaca cerah pun beberapa hari sebelumnya juga tidak turun hujan. 
Sesuai kesepakatan Jam 13.00 kami berkumpul di Kantor Bappeda. Sudah tersedia armada untuk mengangkut logistik dan personel Ranger ABP yang akan ikut mengantar amanah dari para donatur. Rombongan ini dipimpin langsung oleh Pak Danang Praptoko selaku pembina dan Bu Noerhajati sebagai PPK ABP dan diikuti oleh kurang lebih 30 orang Ranger ABP -Ranger: RelAwan peNGgERak- termasuk yang baru bergabung.
Armada yang tersedia yakni 2 buah Mobil double cabin, sebuah toyota Rush dan 1 buah truk. Juga ada 3 buah trail yang akan menjadi tim advance.
Tepat 13.30 seluruh personel sudah lengkap. Setelah mengecek personel dan tentunya berfoto bersama, masing-masing masuk ke armada yang telah disiapkan tersebut.
Tidak banyak halangan hanya saja armada sempat terpisah di jembatan Ploso yang baru. Karena ada miskomunikasi jalur yang akan dilalui. 2 kendaraan lewat bawah dan 2 kendaraan lainnya naik ke jembatan ploso yang baru.
Setelah beberapa saat akhirnya rombongan kedua sudah bisa bertemu.
Perjalanan lancar-lancar saja sampai di Desa Kromong via Keboan-Kantor Kecamatan, walaupun truk berjalan agak lambat agar penumpang dibelakang tidak mabuk. Setelah masuk Desa Kromong, dengan pertimbangan mobil yang ikut adalah kendaraan-kendaraan tangguh, maka diputuskan mengambil jalan lewat ruas Kromong-Banyuasin.
Awalnya jalur tidak ada masalah hanya jalur yang menyempit dan banyak tumbuhan liar. Bukan masalah untuk keempat kendaraan yang ikut.
Setelah beberapa saat truk yang kami tumpangi berhenti, ternyata ban depan sebelah kanan ambles di sebuah jalur longsor.
Kami masih santai saat itu belum menunjukkan kekhawatiran. 
Menjadi agak panik setelah tahu bahwa kendaraan double cabin biru juga terjebak lumpur didepan. Keadaan ini menjadi makin rumit karena tidak ada sinyal apapun di hutan ini. Sehingga komunikasi terputus terutama dengan Tim advance yang sudah ada dilokasi.
Konsentrasi menjadi terpecah, sebagian berusaha mendorong truk dan sebagian lagi membantu evakuasi mobil biru. 
Ibu-ibu mulai panik karena sudah semakin sore dan rombongan tidak bisa maju maupun mundur.
Dalam situasi seperti itu pasti banyak terjadi konflik,mencari kambing hitam. ha ha ha.
Tapi untungnya, situasi cepat terkendali setelah rombongan melaksanakan Sholat Ashar.
Akhirnya diputuskan 2 mobil double cabin tetap lanjut membawa paket sembako. Rush dan truk ditinggal. Pada titik ini terpaksa bergotongroyong memindahkan paket sembako dari truk menuju mobil double cabin. Ternyata capek juga..he he he
Penumpang pun dibagi juga. Ibu-ibu jalan kaki mendahului di depan didampingi beberapa adik laki-laki. Didalam rombongan ini ada seorang yang sejak berusia 1 tahun selalu ikut dalam kegiatan Baksos ABP. Tidak pernah rewel, bahkan dalam kondisi harus berjalan ditengah hutan pun tidak manja atau minta gendong. Zizi namanya sikecil tahes yang pantas jadi ikon ABP.
Sedangkan para bapak dibagi dua, membantu evakuasi truk dan mendampingi mobil yang ternyata masih susah untuk lanjut.
Menjelang maghrib truk masih belum bisa bergerak. Crew truk masih sibuk menggali tanah yang sekarang ganti ban belakang kiri yang terjebak. Sedangkan Ranger ABP menunggu sambil berdoa. 
Ketika Adzan maghrib berkumandang yang mendakan waktu berbuka telah tiba. Rombongan yang sedianya akan berbuka bersama di Balai Desa Sentul. Akhirnya masih berbuka di tengah Hutan dan terpisah pisah.
Rombongan ibu-ibu yang hampir mencapai permukiman, berhenti sebentar untuk berbuka. Kemudian rombongan ibu-ibu dijemput oleh tim trail dan warga. Lumayan bisa mengurangi jatah jalan kakinya.  Cita-cita para ibu untuk menaiki traail tercapai. 
Sedangkan Tim yang mengikuti mobil Rescue ternyata masih berkutat dengan lumpur dan baru selesai mengevakuasi mobil kedua tepat saat adzan maghrib.
Sedangkan Tim truk yang sudah kelelahan, berbuka dengan sebotol air mineral yang terasa sangat nikmat sekali saat itu.
Setelah berbuka, Tim Truk bergeser menuju mobil rush yang berjarak sekitar 100 meter didepan bermaksud mencari makanan seadanya . Tapi malangnya mobil terkunci dan semua personel ikut mendorong mobil Rescue yang ada 100 meter didepan lagi. 
Sesampai di mobil yang sedang beristirahat setelah 2 mobil tersebut tarik menarik untuk keluar dari lumpur. Bersama-sama berbuka dengan makanan yang seadanya. Setelah itu dengan anggapan masih ada halangan didepan mobil lebih dahulu melanjutkan perjalanan.  7 orang memutuskan berjalan kaki dibelakang mobil. Namun perkiraan meleset he he he. Sudah tidak ada halangan lagi didepan dan mobil berjalan dengan mulus sampai di balai dusun Banyuasin. Dan ketujuh orang yang tertinggal dengan senang hati berjalan menembus hutan yang mulai gelap gulita. Bermodal senter dari hp masing-masing ketujuh orang ini berjalan dengan fokus kedepan tanpa memperhatikan lingkungan sekitar. Alhamdulillah mampu menyusul dan bergabung dengan rombongan tanpa kurang suatu apapun. Untungnya dalam perjalanan tidak mengalami hambatan atau gangguan dari makhluk astral. Mungkin karena ini bulan Ramadhan. Dan tentunyansemua karena perlindungan dari Alloh SWT yang maha melinfungi.
Tim Advance yang naik trail bukan tanpa kendala. Salah satu motor, yang klx putus rantai ketika akan membantu evakuasi. Sehingga harus kembali dievakuasi oleh warga.
Sesampainya di dusun ternyata sambutan warga sangat luar biasa. Inilah yang membuat kami terharu. 
Bahkan ada warga yang dengan sukarela mengantar tim trail yang akan masuk kehutan untuk menyuplai crew truk, air dan makanan.
Acara seremonial ABP Berbagi Kebahagiaan berlangsung meriah karena warga Banyuasin baik anak-anak, dewasa sampai kakek nenek tumpek blek di sekitar acara. 
Namun kami semuanya tidak bisa berlama-lama karena memang hari sudah menjelang malam. 
Untuk keluar dari dusun, para Ranger ABP tersisa (sekira 20 orang) terpaksa naik 2 mobil double cabin. Jalan yang kami lalui berbeda dengan jalan masuk. Kami memutar melalui wilayah Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Mojokerto yang jaraknya 2 kali lipat namun jauh lebih bagus sehingga tidak ada hambatan kecuali berdesakan dimobil.
Sekira satu jam rombongan sudah menjalankan buka puasa yang tertunda 3 jam di Balai Desa Sentul. 
Disentul sudah menunggu Anggota ABP yang tidak sempat untuk ikut namun mengetahui kejadian ini. Termasuk Pembina ABP Pak Budi Winarno yang menunggu disitu. 
Disini sambil berbuka, kami menjalankan rencana evakuasi untuk teman-teman yang masih terhambat ditengah hutan. Selain evakuasi kami juga berencana mengirimkan logistik berupa air minum, rokok dan yang utama adalah kopi.

EVAKUASI TRUK EVAKUASI

Proses evakuasi truk ini ternyata ada cerita menarik tersendiri. Setelah acara seremonial ABP berbagi kebahagiaan selesai. Warga Banyuasin yang dipimpin oleh Pak Kades dan Pak Kasun berbondong-bondong naik ke hutan untuk membantu evakuasi truk. 
Selain warga, ternyata Tim Evakuasi dari BPBD Jombang juga turut bergabung untuk menolong rekan-rekannya yang terjebak dalam hutan. Ada juga Tim dari Kecamatan Ngusikan yang dipimpin oleh Sekcam Ngusikan.
Berdasarkan rapat kilat oleh BPBD, ABP, Kecamatan Ngusikan dan Kades Kromong ditengah hutan, diputuskan malam ini juga akan dilaksanakan evakuasi. 
Setelah berjibaku sekian lama dan hanya mengandalkan tenaga manusia. Truk belum bisa beringsut dari tempat semula. Kemudian sebagian berusaha menghubungi traktor untuk menarik truk. Alhamdulillah dapat pinjaman traktor untuk menarik truk sekaligus memperbaiki jalan.
Setelah menunggu beberapa lama Traktor yang berasal dari Kemlagi datang. Dengan adanya traktor ini proses evakuasi berjalan dengan mudah. 
Akhirnya setelah  sekian lama Truk dan Toyota Rush pada pukul 22.30 selesai dievakuasi. 
Tim penjemput akhirnya bisa bertemu dengan Tim evakuasi ABP di Kantor Kecamatan Ngusikan sambil beristirahat. Sebelumnya tim evakuasi ngopi bareng di lapangan Manunggal, lumayan setelah seharian bergelut dengan lumpur.
Dan sebelum hari berganti, bisa dipastikan semua yang terlibat dalam kegiatan ini sudah kembali kekeluarga masing-masing tanpa kurang suatu apapun.
Sebuah baksos yang paling banyak cerita, yang penuh dengan drama. Dibalik semua kejadian ini ternyata mempunyai hikmah yang tidak terduga. ABP semakin SOLID dan para ABP_ers baru semakin akrab dengan seniornya. Kapok, tentu tidak ini adalah tantangan.
ABP Berbagi Kebahagiaan.
*Jika anda pernah membaca novel KKN Desa Penari, saat ini jika menuju dusun Banyuasin melewati jalur Kromong-Banyuasin, maka pasti akan terbersit kondisinya mirip sekali dengan jalur yang dilalui para mahasiswa untuk menuju Desa Penari.
Ijinkan saya menyanyi
" manusia-manusia kuat, itu kita...."
" jiwa-jiwa yang kuat, itu kita...."



 





Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer